
Dari banyaknya pulau-pulau yang tersebar di kepulauan Indonesia, Bali merupakan pulau yang paling terkenal di dunia. Pulau yang terletak di sebelah Selatan garis khatulistiwa ini memiliki luas wilayah sekitar: panjang 80 km dan lebar 150 km yang menyerupai bentuk ikan. Peradaban mencatat bahwa Bali memiliki mikrokosmos yang luar biasa tentang sejarah, legenda, kesusasteraan, seni, alam, dan manusia itu sendiri.
Bali merupakan rantai terakhir dari jajaran pulau-pulau tropis yang subur di Indonesia. Di sebelah Timur pulau Bali, sepanjang selat Lombok yang memisahkan Bali dengan pulau Lombok, terlihat garis perbedaan antara flora dan fauna dari ras sub-tropis berganti menjadi beragam flora dan fauna dari ras Australasia.
Dalam setiap bangsa dipastikan memiliki adat dan kebudayaannya masing-masing. Untuk itu, mereka memiliki kewajiban untuk melestarikan dan mengimplementasikan segala adat dan kebudayaannya tersebut secara sungguh-sungguh. Demikian halnya dengan adat dan kebudayaan yang ada di Pulau Dewata Bali yang hingga kinipun masih dipegang teguh secara konsisten oleh masyarakatnya.
1. KEHIDUPAN SOSIAL DAN BUDAYA

Tatanan sosial di Bali dibangun atas pembagian strata sosial yang dibagi ke dalam:
1. Brahma, merupakan strata tertinggi yang diisi oleh para rohaniawan.
2. Ksatria, merupakan strata yang diisi oleh para bangsawan dan pejabat kerajaan
3. Waisya, merupakan strata yang diisi oleh para prajurit dan pedagang
4. Sudra, strata untuk masyarakat biasa.
Nama masing-masing individu dapat dilihat sebagai penunjuk strata sosial sekaligus eksistensi budaya yang ada di Bali, misal: Ida Bagus atau Ida Ayu merupakan nama yang dipakai oleh para Brahmana. Anak Agung Cokorda atau Dewa merupakan nama yang digunakan oleh para Ksatria. I Gusti merupakan nama yang digunakan bagi para Waisya, dan Wayan, Made, Nyoman, Ketut digunakan oleh para Sudra.
2. POLA PEMUKIMAN

Struktur pemukiman masyarakat Bali dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu pemukiman pola kosentris seperti yang terjadi pada masyarakat Bali yang tinggal di pegunungan dan pemukiman menyebar seperti yang terjadi pada masyarakat Bali yang berada di dataran rendah. Pada pola kosentris, desa adat yang menjadi titik sentral. Sedangkan pada pola menyebar, desa terbagi-bagi kedalam satu kesatuan wilayah yang lebih kecil yang disebut Banjar.
3. TRADISI ATAU UPACARA
3.1. Upacara Kelahiran (Jatakarma Samskara)

3.2. Upacara Potong Gigi (Mepandes)

3.3. Upacara Perkawinan (Pawiwahan)

3.4. Upacara Kematian (Ngaben)

4. 5 TEMPAT WISATA FAVORIT DI BALI
4.1. Kuta

4.2. Tanjung Benoa

4.3. Legian

4.4. Tanah Lot

4.5. Ungasan dan Pecatu

SUMBER: www.bali.panduanwisata.id
www.wacananusantara.org
www.rentalmobilbali.net